November hujan
Arlogi menunjukkan tengah hari
Tidak sepanas api di ubun ubun manusia
Rasanya seakan membalut sunsum
Di bawah kompromi angin dengan sang laut
Di atas nama awan yang berevaporasi
November hujan
Bagi pujangga cinta itu pengingat
Bagi penostalgia itu kenangan
Bagi pecandu asmara itu harapan
Bagi penanam itu syukuran
November hujan
Membuat sepucuk surat merah sampai agak lama
Membuat nona kopi semakin suka menyeruput kopinya
Membuat para pesibuk tak kunjung meninggalkan singgahan
Membuat remaja berlomba menimang cinta monyetnya
November kali ini membeku
Dibawah cemara di pantai selatan
Perahu diam tak kunjung melaut
Ombak nya pun sedikit lebih marah
Namun senja sedang berbaik
Nampak lebih jingga dengan semburat lebih mempesona
Tapi siapa yang tahu?
Selepas senja indah itu
November tahun depan bisa saja tidak lagi hujan
Karena kekacauan manusia memanaskan dunia~
21 nov 2017-
No comments:
Post a Comment