Pelita
Indera menyipitkan
Atas perintak tuan otak
Tak kuasa mengedip kilat
Hanya memandang disudut kamar
Indera mendengar seksama
Walau tidaklah rawan bahaya
Duh,mana kau tahu
Setiap kosong suram membawa gosong
Diantara hitam dan tajamnya lidah
Pelita bagai mahligai
Vegetasi pun menyukainya pertama
Membuktikan dengan oksigen yang hidup
Namun hewan lebih mencintainya kedua
Memberi hakekat dengan sedikit rayuan gombal
Yang menghidupkan alam pula dalam ekosistem
Datanglah datang
Manusia picik berbau tanah
Meragukan pelita sebagai jalan tauhid
Ingatlah Kun
Jadi jadilah hancur hancurlah
Tuhan Mu lebih dari Maha Suci Allah
Menjadikan pelita sebagai kalam yang meluruskan
Manusia,Mendekatlah!
Mon,12march2018
No comments:
Post a Comment