Friday, November 23, 2018

Dusta

Dusta

Ada yang diucapkan dalam bicara
Ada yang tertuliskan rapi dalam kata
Ada yang mendengar dengan kebingungan
Ada yang membaca dengan keanehan

Semua nya seolah berputar putar
Berbalik tidak jelas dengan fakta
Bahkan nampak munafik ketika semua terbukti nyata
Sebab dusta

Apa yang ada menjadi hina
Mengubah suatu penilaian menjadi lebih jauh dari awalnya
Karena sekecil apapun dusta
Ia mematikan rasa untuk kembali percaya

Kulon Progo,24 November 2018

Pulang

Pulang

Pergi menjauhi atap
Melalang buana dengan tuntutan
Demi apa yang ada di otaknya
Diusahakan dengan sepenuh jiwa raga
Sebab segala kerjanya
Sudah benar-benar ikhlas dan tulus

Namun di sela waktu
Selalu datang rindu
Akan kampung halaman
Di seberang sana
Terlampau jauh sebab jarak
Dan tak mampu sedetik saja untuk kembali
Kecuali ada pintu kemana saja ingin melaju

Pasti ingin pulang
Pulang
Pulang
Pulang
Dalam pangkuan ibunda tercinta
Di rumah sederhana dipojok desa
Ada keseruan dan haru dalam kerinduan pulangnya
Sebab desanya adalah sahabat untuk pulang terbaik
Setelah penat dengan urusan dunia

Kulon Progo, 24 November 2018

Wednesday, November 21, 2018

Bebas lepas

Bebas lepas

Siapa yang akan datang cerewet
Merambas hak untuk diam dalam ketenangan
Siapa yang akan datang dengan dandanan menyebalkan
Memburukkan pemandangan di mata lelah
Siapa yang akan datang tanpa muka sederhana
Membuat emosi naik akibat eksperesi nya
Siapa yang akan datang memberi janji janji janji dan janji
Menjelekkan kepercayaan yang ingin aku rajut
Siapa yang berdiri tanpa kerendahan hati
Menjadi jadi untuk ingin dihakimi

Terserah siapapun itu
Apapun itu
Bagaimanapun itu
Kapanpun itu
Aku tak peduli
Aku hanya ini bebas
Lepas dari segala zona menjengkelkan

Kulon Progo,22 November 2018

Bayangan tak bertepi

Bayangan tak bertepi

Bayanganmu ingin aku paksa menepi di pelabuhan
Namun aku berlari ke arah kereta berjalan
Bayanganmu ingin aku ajak ke pulau menawan
Namun aku berlibur dengan awan di angkasa luas
Bayanganmu ingin aku bawa ke lautan lepas
Namun aku menggandeng bayanganku sendiri
Betapa terlihat sombongnya aku
Seolah tetap menjadi penjual dengan dagangan mahal
Tetapi sebenarnya? Aku?

Kulon Progo, 22 November 2018

Ada tunggu

Ada tunggu

Di seberang pulau
Yang tertimpa pilu hujan
Awal bulan desember tahun ini

Ada tunggu dan rintihan
Ketika nelayan pergi mencari ikan
Akan kembali jua
Memberi sesuap makan
Teruntuk keluarga kecil kesayangan

Namun anak terlalu lapar
Akan rindunya menengok kapal
Tepat bapaknya pulang
Ia buang sengsara tunggu
Bersama kuatnya karang
Mereka bersatu dalam deburan
Sebab menunggu membenci rindu

Kulon Progo, 20 November 2018

Catatan harian

Catatan harian

Kisah kasih
Setiap hari tertuliskan
Dengan pena yang selalu di sakunya
Untuk mengenang masa
Bahwa Ia pernah seperti ini
Dan seperti itu
Bahwa ada senang
Dan ada yang tidak senang sepertinya

Aku giatkan menulis di catatan harianku
Setiap kapanpun waktu
Akan ku goreskan sejarah
Tentang perjalanan hidupku
Dan akan aku baca kembali
Bila aku ingin mengulang waktu

Kulon Progo, 22 November 2018

Selimut kenangan

Selimut kenangan

Dominasi perasaan membentuk integrasi
Tidak memecah belah
Melainkan kini terkumpul
Menjadikan sebuah kenangan tak dapat mudah dilupa

Hanya dalam selimut hangat
Sembunyi kenangan dibalik kedinginan
Tidak tahu bagaimana nantinya
Mereka menjadi perpaduan sempurna untuk bernostalgia

Sendu melekat kuat di sendi hidup
Haru menyentuh kalbu baru
Ada yang ingin dikenang
Namun ingin dilupa
Kenangan benar benar selimut hangat nostalgia

Kulon Progo, 22 November 2018

Mawar merah

Mawar merah

Merekah mewah merah merona
Menggambarkan hati pemiliknya yang ingin melihat rona wajah kekasihnya
Begitu gemasnya dalam bayangannya
Jika kekasihnya yang marah sehari penuh akan menjadi luluh memeluknya lembut
Cinta sekali Ia pada kekasihnya itu

Seolah tak sabar lagi
Untuk menanyakan bagaimana perasaan kekasihnya setelah memegang mawar merahnya
Walaupun selalu ada kecewa di dadanya sebab pengorbanannya selama ini
Namun Ia tak peduli
Ia sangat cinta
Sebab kekasihnya
Seperti mawar merah yang nampak cantik dan melengkapi setiap rasa

Tanpa basa basi
Tanpa berlama-lama menyusuri jalanan
Ia menemui cintanya
Ia akan bertemu cintanya
Dengan penuh kejutan manis

Dengan malu malu kekasihnya menemui masih dalam bungkam
Ia berbisik kata kata paling mematikan bahwa Ia cinta tepat dengan mawar merah yang diberikan kepada kekasihnya
Mereka menumbuhkan kasih
Sebab mawar merah semua terlihat merekah

Kulon Progo, 21 November 2018

Tentang rasa yang mematikan

💚 tentang rasa yang mematikan

Mereka yang milenial menyebutnya cinta . Yang menjadi hal terpopuler yang menjadi perbincangan hampir setiap harinya dengan berbagai versi penuh.
Setiap remaja pasti normal memiliki rasa tertarik atau simpatik terhadap lawan jenis. Tak lagi sedikit mereka yang melayang-layang hanya karna cinta yang mereka bilang sempurna karena mereka memiliki harapan agar bersatu. Tentu saja karna cinta suci dalam fitrahnya. Tetapi banyak juga yang jatuh berhari-hari ataupun bertahun-tahun hanya untuk menangisi hanya untuk melupakan hal yang mereka sebut kenangan.

Rasa cinta itu memang mematikan. Mereka tak dapat di tolak hanya dengan ucapan 'jangan datang' . Namun rasa itu memang ada dan akan selalu ada. Sejatinya bukan untuk menjauhkan tetapi untuk memberi kelengkapan kasih sayang.

Dan kisah kisah di tahun lalu yang mereka sebut kenangan pahit. Itu semua sebenarnya cara Tuhan memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak baik untukmu dan Tuhan akan mengantinya dengan yang lebih baik. Percayalah ketika kamu masih tetap bangkit ,berjalan,dan menebar kebaikan , Tuhan tidak akan pernah lengah mengawasi mu dan pasti akan memberi yang terbaik untukmu.

Sebab ketika kamu memberi cinta dengan penuh ketulusan cinta itu kamu akan mendapatkan hal yang penuh cinta pula. Karena semua berkolerasi.

Dan ketika kamu sudah merasa memiliki cinta yang melengkapi . Jagalah sebaik mungkin tanpa mengotori fitrahnya sebuah cinta. Karena kita tidak akan tahu hari esok , dan pasti kita tidak mau hidup dalam penyesalan berkepanjangan.

"Tidak ada hal yang lebih menenangkan kecuali cinta . Tidak ada hal yang mematikan selain cinta. Namun tidak ada cinta yang benar benar sempurna di dunia. Melainkan saling menerima,menjaga dan menghargai"

Tentang rasa yang mematikan

💚 tentang rasa yang mematikan

Mereka yang milenial menyebutnya cinta . Yang menjadi hal terpopuler yang menjadi perbincangan hampir setiap harinya dengan berbagai versi penuh.
Setiap remaja pasti normal memiliki rasa tertarik atau simpatik terhadap lawan jenis. Tak lagi sedikit mereka yang melayang-layang hanya karna cinta yang mereka bilang sempurna karena mereka memiliki harapan agar bersatu. Tentu saja karna cinta suci dalam fitrahnya. Tetapi banyak juga yang jatuh berhari-hari ataupun bertahun-tahun hanya untuk menangisi hanya untuk melupakan hal yang mereka sebut kenangan.

Rasa cinta itu memang mematikan. Mereka tak dapat di tolak hanya dengan ucapan 'jangan datang' . Namun rasa itu memang ada dan akan selalu ada. Sejatinya bukan untuk menjauhkan tetapi untuk memberi kelengkapan kasih sayang.

Dan kisah kisah di tahun lalu yang mereka sebut kenangan pahit. Itu semua sebenarnya cara Tuhan memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak baik untukmu dan Tuhan akan mengantinya dengan yang lebih baik. Percayalah ketika kamu masih tetap bangkit ,berjalan,dan menebar kebaikan , Tuhan tidak akan pernah lengah mengawasi mu dan pasti akan memberi yang terbaik untukmu.

Sebab ketika kamu memberi cinta dengan penuh ketulusan cinta itu kamu akan mendapatkan hal yang penuh cinta pula. Karena semua berkolerasi.

Dan ketika kamu sudah merasa memiliki cinta yang melengkapi . Jagalah sebaik mungkin tanpa mengotori fitrahnya sebuah cinta. Karena kita tidak akan tahu hari esok , dan pasti kita tidak mau hidup dalam penyesalan berkepanjangan.

Thursday, November 1, 2018

Ya

Sehembus nafas telah menembus hening dan gelapnya malam dalam kedinginan
Menerkam sebatang pohon yang terombang ambing kesana lalu kemari tanpa kepastian
Merasuk ke dasar tanah sembari bersiul manis
Mengucapkan sedikit kata tentang kehidupan yang pernah ia jalani
Melangkah dan terdiam
Bernyanyi dan hening kembali
Berlari kencang lalu tersentak
Bernostalgia kembali
Terkenang dalam satu hembusan lagi
Dalam sunyii...

Sejarah

Serangan Umum 1 Maret

Dicatat dalam maret 90-an
Yogyakarta siap menjadi saksi bisu
Dalam sebuah pembuktian
Prajurit yang bersatu menjadi tentara
Republik Indonesia bangkit bertaruna

Tepat setelah sang bagaskara terbit
Semua pasukan melebur menjadi satu
Memulai serangan dari empat mata angin
Karena semua terbakar oleh anala
Siapa yang tidak murka?
Atas propaganda belanda kepada dunia

Dibawah teriakan sudirman
Atma atma menunduki kota
Dengan semangat gerilya
Kami tusukkan bambu runcing
Kami belah daksa para penjajah
Meski jiwa kami yang lain
Ada yang tergeletak bersama darah
Dalam kurun enam jam
Kami sedikit bernafas lega

Mati kau kolonial
Celaka engkau perebut harsa
Kami masih hidup
Kami masih ada
Untuk membela bung karno
Untuk membela bung hatta
Untuk membela sri sultan hamengkubuwono
Dan Untuk memberi kesaksian kepada buana
Bahwa kami Tentara Indonesia
Masih menampakkan perlawanan merebut kemerdekaan
Dan kami Bangsa Indonesia
Kembali dalam sanubari negeri kesatuan.

Wed,july11,2018

Akrostik

Puisi Akrostik "Tri wahyuni "

Tenanglah
Oleh: Tri wahyuni

T enanglah wahai penikmat dunia
R aga dan jiwa mu perlu istirahat sekarang
I ntinya sementara waktu

W alau sedetikpun kamu tak bisa lupa
A kan kejadian yang menjatuhkan
H al yang benar benar meremah hati
Y aitu dendam kepada masa lampau
U ntuk apa?
N asib dan takdir kau renungi sebegitu hebatnya
I tu sudah berlalu ,maka tenanglah dan bangkitlah

Mon,25June

Seutas syair

Seutas Syair Untuk Tanahku

Disini tanah tercintaku
Tempat bertumpah seluruh darahku
Yang aku beri bakti selama hidupku
Sejak Ibu menghidupiku dengan air susu
Dan Ibu pertiwi menenangkan dengan alam syahdu
Subur-suburlah tanahku
Lalu kami tanamkan kelapa dan sagu
Sebagai pertanda kami bangsa yang maju

Cinta-cintalah kami kepada tanah air
Sejak bingkai sejarah mulai terukir
Dalam bambu runcing yang seperti petir
Membantu perjuangan sultan sjahrir
Dan seluruh pejuang yang rela terkilir
Melawan penjajah yang kejam dan kikir
Bukankah tanah ini dahulu sangat getir?

Bangun-bangunlah pemuda
Indonesia bangkit berwibawa
Demi soekarno dan bung hatta
Memegang sikap nasionalisme di dada
Menggobarkan semangat membara
Atas dasar segala cinta
Tanah Air Indonesia ku

July25.

In the Middle of The Sea

In the Middle of The Sea I walk in the middle of the sea, like the calm wind The water shines brightly supports the powerful feeling And ...